Jumat, 26 Oktober 2012

MUHAMAD FAREL SAYANG IBU

aku terlahir normal sprti anak lainnya namun bukan dokter/bidan yg membantu melahirkanku cm dukun bayi yg bisa ibu panggil. Tanpa ayah disamping ibu atau orang2 trdkat disitu cm ada nenek dan kakak saat itu nenek membantu ibu dan kakak prgi memanggil dukun bayi. Hari selasa pagi aku lahir aku mulai menghirup udara dunia aku lihat wajah ibu nenek dan kakak yg senang melìhat kedatanganku didunia walaupun aku blm bs bicara tp aku yakin mereka tau apa yg aku ucapkan lewat tangisanku. Hari2 berikutnya ibu merawatku dgn penuh kasih sayang. seminggu kemudian kakak prgi merantau tuk bekerja tanpa sempat menggendongku, hari brgnti hari usiaku makin brtambah aku mulai merangkak duduk dan belajar brjalan walau aku sering nangis krna jatuh saat usiaku menginjak 10 bulan aku diseramg penyakit awalny cm diare akupun dibawa kebidan pulang dr bdan ibu memberiku obat tp bukannya sembuh malah yg aku rasakan semakin berat kepalaku selalu mendongak keatas entah apa yg aku lihat shingga aku bgtu. Stiap hari aku menangis seandainya aku dapat brkata akan aku katakan "aku tak kuat lagi ibu" krna pnyakitku smakin parah aku dibawah ke RS 2hari disana tiada perubahan stiap hari aku menangis krna kterbatasan biaya aku dibawa pulang walau aku masi sakit. Bnyak yg menyarankan agar aku dibawah keparanormal tp sedah bnyak paranormal yg ibu pnggil tp tiada satupun yg bs mnyembuhkanku akhirny dr kelurahan merujuk ke RS kajen disana bnyak anak sebayaku yg dirawat. Sejak masuk keruang inap aku ga tau knp tangisanku smakin keras dr pagi sampe sore aku menangis tanpa henti ibupun menangisiku krna tak tega dgn keadaanku. Dr pihak kluargaku yg lain menyarankan agar aku dibawah pulang saja tp ketika hendak pulang pihak RS melarang tp ibu tetap ngötot pulang. Enta trbuat dr apa hati para døkter disana mereka males mngobati orang miskin sprtiku. Didalam mobil sewaan yg aku tumpangi mulai mnjauh dr RS tangisanku mulai reda dan trdiam. Sesaat aku memandang ibu yg wajahnya sngat sedih. Stelah puas memandang ibu nafasku mulai sesak trdengar suara tangisan disekitarku kudengar suara itu yg makin lama makin hilang kunikmati suara itu sampe nafasku brhenti total aku mati dalam pelukan ibu.... "andai aku tdk sakit pasti smua senang" "andai aku tdk mati pasti smua menyayangiku" "aku masih ingin brsama ibu" "aku masih ingin melihat ibu trsenyum" "tp Allah lebih menyayangiku krna itu Allah memanggilku lebih dulu" "maafkan aku ibu nenek bibi dan kakak krna aku prgi meninggalkan kalian" "trimah kasih ibu sdah merawatku dgn baik disaat aku masih hidup" "sbenarnya aku masih ingin brsama kalian tp Allah telah memanggilku" "selamat tinggal ibu baik-baik ya ibu" "aku sayang ibu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar